2.07.2014

Esai Sejarah

WASPADA
BAHAYA LATEN KOMUNIS



 













oleh :
Achmad Riyadi
(02/ XII IPA 5)
2013




1.      Bahaya Komunis dari sudut pandang Agama

Komunis merupakan salah satu pandangan yang menghilangkan keyakinan bahwa Tuhan itu ada atau yang lebih dikenal dengan sebutan Atheisme. Paham ini disebabkan akar dari paham materialisme yang tergantung pada harta atau apabila kita sudah memiliki harta maka kita kita bisa memenuhi diri kita sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari yang lainnya. Paham ini tidak percaya bahwa adanya kekuatan atau campur tangan dari Tuhan. Tidak seperti pandangan agama yang menitikberatkan pada keseimbangan antara dunia dan akhirat, paham komunis hanya menitikberatkan pada urusan dunia saja dan mengabaikan urusan akhirat. Seperti contohnya apa yang telah terjadi di Rusia pada masa Stalin. Pada masa itu semua agama, kegiatan keagamaan, tempat beribadah dinyatakan dilarang oleh pemerintah dan barang siapa yang melanggarnya, maka ia akan dihukum berat, seperti disiksa hingga mati. Bahkan apabila ada salah satu anggota keluarga yang ketahuan sedang melaksanakan kegiatan keagamaan, maka satu keluarga tersebut bisa dihabisi atau dibunuh ditempat, bahkan kadang sampai dieksekusi di tempat umum agar memberi efek jera dan tidak ada yang membangkang lagi. Itulah yang diinginkan mereka, para orang – orang yang berpaham komunisme. Sebagai makhluk yang berakal, seharusnya kita percaya kalau ada yang menciptakan kita sebagai makhluk yang berakal budi. Namun, tidak demikian dengan pandangan komunis seperti yang telah diuraikan di atas, komunis bisa membuat manusia menjadi inkar dan kafir terhadap Tuhannya dan hal tersebut termasuk dosa yang besar.

2.      Bahaya Komunis dari sudut pandang Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang diambil dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Karena telah diambil dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, maka Pancasila sudah sepantasnya menjadi dasar negara dan tidak bisa diganti dengan dasar negara yang lain. Sudah sepatutnya ketika PKI ingin mengganti Pancasila dengan ideologi Komunis, kita memeranginya. Karena ideologi komunis bisa merusak kerukunan berbangsa dan satu tanah air. Ideologi komunis membatasi kebebasan individu, sedangkan Pancasila tidak membatasi namun diatur. Paham komunis sangat tidak peduli dengan hak individu. Barangsiapa yang melawan komunis maka akan dihukum berat, disiksa hingga mati. Seperti halnya apa yang tela terjadi di Rusia. Masyarakat sangat ketakutan, apalagi bagi mereka yang tidak setuju dengan paham komunis. Mereka bisa sewaktu - waktu ditangkap, diinterogasi, disiksa, dan yang paling buruk, dibunuh, sewaktu – waktu karena masih menyimpan paham diluar paham komunis. Pancasila memberlakukan pada hukum, sehingga segala sesuatu harus diatur di dalam hukum Republik Indonesia. Komunisme juga menginginkan untuk merusak keberagaman dan kebersamaan yang ada di Republik Indonesia. Bahkan orang – orang yang berpaham komunisme tidak segan – segan untuk menyingkirkan atau membunuh orang yang menghalangi tujuan mereka.

3.      Bahaya Komunis dari sudut pandang Pendidikan

Komunis sangat mudah untuk disebarkan melalui pendidikan, karena banyak medianya. Seperti misalnya melalui guru TK atau PAUD. Anak – anak yang masih percaya pada apapun yang baru, apalagi hal yang diberikan oleh gurunya, maka paham komunis bisa masuk ke dalam otak anak – anak yang masih polos dengan mudah tanpa perlawanan dan menjadi paham ideologis mereka hingga dewasa, bahkan sampai mati, bila tidak ada yang memberitahu atau menyadarkan mereka. Kita juga harus mewaspadai pada cerita – cerita yang ada di buku pelajaran ataupun buku cerita yang dijual di toko – toko buku. Tidak sedikit ditemukan buku yang di dalamnya kadang tersisipkan tentang ideologi komunisme.  Akhir – akhir ini peran lingkungan sosial, terutama sekolah sangat berpengaruh pada sifat dan tingkah laku seseorang. Apabila seseorang salah bergaul, maka bisa fatal akibatnya dan tanpa sengaja bisa masuk ke ideologi yang salah, semisal ideologi komunis.

4.      Bahaya Komunis dari sudut pandang Hiburan

Pada zaman yang serba instan dan segala informasi bisa diakses dimanapun dan kapanpun, tidak menutup kemungkinan bahwa ideologi komunis juga diserbarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Sebagai contoh, ideologi komunis bisa disebarkan oleh artis terkemuka yang berpaham komunis, bisa juga melalui film kartun anak – anak, bisa juga melalui film layar lebar, dan berbagai tanyangan lainnya, atau bisa juga melalui video game yang sekarang ini banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, serta tidak memandang umur. Mereka juga kadang memainkan video game tersebut hingga lupa waktu dan kadang juga ada yang begitu terobsesi dengan video game atau film yang mereka mainkan atau tonton hingga mereka menjadi seorang yang meniru tokoh atau karakter yang ada di dalam video game  atau film tersebut.

5.      Kesimpulan dan Saran

Untuk lebih menjadi orang yang beriman maka kita perlu untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa, misalnya untuk orang Islam, seperti sholat, dzikir, membaca Al-Qur’an, mendengarkan kajian Islami dan lain sebagainya. Dan jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah diberikan-Nya.
Sebagai individu yang hidup sosial, maka kita harus pintar memilih teman dan menjaga pergaulan kita agar kita meminimalisir terkena pengaruh ideologi komunisme. Orang tua juga harus mengawasi dengan siapa anak mereka bergaul dan bagaimana lingkungan sekitarnya. Untuk meminimalisir dampak paham komunisme lewat media, maka kita harus mengetahui acara apa yang kita tonton, tentang game apa yang kita mainkan. Perbanyaklah untuk melakukan hal yang positif, seperti silaturahmi, belajar di bimbingan belajar atau semacamnya, mengikuti ekstrakulikuler yang bermanfaat, mengembangkan hobi, dan masih banyak hal lainnya yang bisa mengisi waktu luang kita. Orang tua juga harus mengawasi apa yang anak mereka lakukan, yang mereka tonton, agar bisa meminimalisir terpengaruh ideologi komunisme.
Sebagai warga negara Republik Indonesia yang mempunyai dasar negara Pancasila, maka kita harus mengkaji, mempelajari serta mengamalkan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila. Lebih meningkatkan rasa kebersamaan dan nasionalisme agar kita bisa terhindar dari bahaya laten komunisme.

Dan satu kalimat terakhir, bahwa keberagaman itu ada bukan untuk dimusnahkan namun untuk saling mengerti satu sama lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar